Senin, 02 Agustus 2010

Confused


Awal maret, semua bermula begitu saja...
ibarat sambil menyelam minum air, (nggak tenggelam sih, tapi sekarang... udah mulai karam)

niat menyelesaikan tugas, eh, malah sekalian 'cuci mata'. lumayan lah, pulang tidak dengan tangan hampa (ya iyalah, bawa buku dan keperluan penelitian lainnya). hmmm... maksudnya hasil dari survei tadi..,

Seminggu kemudian, dengan alasan keperluan penelitian lanjutan, komunikasi kembali terjalin. Well, cukup membuat something yang gak bisa diungkapkan dengan kata-kata...

Dua minggu, tiga minggu, dan sebulan berlalu....
semakin lama, gw mulai menyadari, ada penduduk di hati gw yang menginginkannya..., hmmm....
sayangnya, gw baru tau belakangan kalau ternyata, dia nggak sendiri, ada bayangan yang selalu menaunginya, (bukan setan gentayangan lho, serem amat)
tapiiii..... berdasarkan feeling yang gw punya, gw gag sendiri...
gw tetap melangkah di jalur yang gw yakini.,
sampai akhirnya gw lelah menanti kepastian yang jelas. karena mereka pun benar2 membuat gw bingung dengan hubungan tarik ulurnya.
finally, gw nyerah tanpa syarat. bahkan tanpa mampu menyuarakan aspirasi penduduk di republik hati gw itu.

Dua bulan terlewati seperti biasa, tanpa perasaan yang telah mampu gw bunuh demi keamanan rakyat gw. (kejam sih sebenarnya, mau gimana lagi, masa gw menderita sendiri)

secara tiba2 gw dapat kecaman, bahakan tuduhan... sebagai orang ketiga.,
padahal.... gw nggak ikutan lg sama jalan mereka. gw dah berenti jadi bayang2 dalam kisah mereka yang.... buat gw capek!!
yaahhh,, bagai tawaran menggiurkan, gw masuk dalam permainan itu, hingga gw merasa i'm the winner. tapi bukan berarti gw kembali membiarkan penduduk hati gw bersorak dan berniat menjajah. No!!
gw tetap melangkah meninggalkan area permainan itu.

awal juLi, keberadaan gw mulai dipertanyakan...,
(kenapa baru sekarang???)
dengan perasaan datar, gw masuk kembali dalam ceritanya, yang kini tertinggal rasa, lemah dan tak mungkin sendiri.
keberadaan itu yang buat gw bertanya, mampu kah gw masuk tanpa memunculkan kembali gejolak yang mungkin hanya mati suri.., mungkinkah gw sampai hati membiarkan dia terluka sendiri disaat dia memilih gw membantunya???

dimana nurani gw????!!!

permainan macam apa lagi ini,
kini perlahan tapi pasti... semua mulai jelas.
ketika sebuah tabir kenyataan tak seperti dalam bayangan, langkah gw tertatih, terjerat keraguan...
gw gag mampu melepasnya, gw gag mampu membiarkannya sendiri,
tapi gw juga gag bisa melangkah memberi kepastian untuknya...
gw takut, gw gag bisa membuatnya tetap tersenyum seperti yang diinginkan.
gw takut, kehadiran gw hanya akan menambah daftar luka yang selanjutnya...

kini,
gw hanya bisa berdiri di persimpangan....
menoleh sejenak ke jalan yang ada dihadapan gw, tanpa mampu untuk meneruskan perjalanan ini...